Minggu, 21 Februari 2016

TUGAS INDIVIDU ANALISIS FRASA ENDOSENTRIK DAN FRASA EKSOSENTRIK



TUGAS MATA KULIAH     : SINTAKSIS BAHASA INDONESIA
NAMA                                    : DERIK TRI PRASONGKO
NPM                                       : 146210597
kelas                                        : 4 C
DOSEN PEMBIMBING       : ERMAWATI S, S.Pd., M.A.

ANALISIS FRASA ENDOSENTRIK DAN FRASA EKSOSENTRIK DALAM SEBUAH LIRIK LAGU SUCI SEKEPING HATI CIPTAAN SAUJANA
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Frasa merupakan salah satu bagian dari kajian sintaksis. Lebih tepatnya, frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Artinya frasa tidak memiliki predikat dalam strukturnya. Itu yang membedakan frasa dari klausa dan kalimat.
 Frasa tentu banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Entah itu di artikel,koran, ataupun majalah. Pada makalah ini, penulis akan menganalisis frasa endosentrik, frasa eksosentris yang ada di dalam lirik lagu ciptaan Saujana, yang berjudul “SUCI SEKEPING HATI”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil dua rumusan masalah, yakni:
1.      Bagaimanakah yang dimaksud frasa endosentrik, frasa eksosentris, dengan dan apa saja jenis dari Frase tersebut?
2.      Bagaimanakah analisa frasa endosentrik, frasa eksosentris yang ada di dalam lirik lagu ciptaan Saujana, yang berjudul “SUCI SEKEPING HATI” tersebut?

C.    Tujuan
1.      Menjelaskan apa yang dimaksud dengan frasa endosentrik, frasa eksosentris, dan menjelaskan frase tersebut.
2.      Dapat menganalisa frasa endosentrik, frasa eksosentris, yang ada didalam lirik lagu ciptaan Saujana, yang berjudul “SUCI SEKEPING HATI” tersebut.

D.    Kajian Teori
Frase lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif , atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah Satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Abdul Chaer, 2003:222). Frasa adalah satu konstruksi ketatabahasaan yang terdiri atas dua kata atau lebih (Zaenal Arifin dan Junaiyah, 2009:18). Menurut Drs. I.G.N. Oka dan Dr. suparno (1994) frase merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak terdiri dari subjek dan predikat. Jadi, ukurannya bukanlah ukuran kuantitatif jumlah kata, melainkan ukuran nosional subjek dan predikat. Berapapun panjang bentuk itu, atau jumlah kata yang membentuk bentuk itu, selama jika dipecah tidak menghasilkan subjek dan predikat, bentuk itu merupakan frase.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Frase Eksosentris
Frasa tipe endosentrik adalah frasa yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya atau dengan semua unsurnya. Frasa yang berdistribusi sama (hanya) dengan salah satu unsurnya disebut frasa endosentrik atribut, sedangkan frasa endosentris yang berdistribusi sama dengan semua unsurnya disebut frasa endosentrik koordinatif dan frasa endosentrik apositif.
Contohnya;
1.      Anak(Inti) cerdas(Atribut)
2.      Tidak(Atribut) berangkat(Inti)
3.      Sedang(Atribut) berpidato(Inti)
4.      Dua buah(Atribut) pesawat(Inti)
5.      Seekor(Atribut) kuda pacu(Inti)

Ø  Frasa endosentrik koordinatif
Frasa endosentrik koordinatif ialah frasa yang semua unsurnya bisa berdistribusi sama dengan frasa yang bersangkutan.
Contohnya;
1.      Mobil dan motor                     (unsurnya : mobil, motor)
2.      Kucing dan anjing                   (unusrnya : kucing, anjing)
3.      Baik hari ini maupun besok     (unsurnya : hari ini, hari esok)
4.      Paijah serta anaknya                (unsuryna : paijah, anaknya)
Ø  Frasa endosentrik apositif
Kalau positif berasal dari bentuk dasar aposisi yang artinya ungkapan yang menerangkan atau memberikan keterangan tentang ungkapan sebelumnya. Jadi dalam frasa frasa endosentrik apositif ada unsur yang diterangkan atau unsur yang diterangkan atau unsur utama (D) dan ada unsur yang menenrangkan (M). kedua unsur tersebut bisa berdistribusi sama dengan frasa yang bersangkutan.
Contohnya;
1.      Tukimen, menantunya datang dari Kebumen (menantunya datang dari Kebumen)
2.      Srikandi, putri pak lurah, cantik sekali (srikandi cantik sekali)
3.      Rama, suami sinta, mengejar-ngejar Kijang Emas (Rama mengejar-ngejar Kijang Emas)

B.     Pengertian Frasa Eksosentrik
Frase eksosentrik adalah frase yang komponen komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya (Abdul Chaer, 2003:226). Misalnya, frase di pasar, yang terdiri dari komponen di  dan pasar. Secara keseluruhan atau secara utuh frase ini dapat mengisi fungsi keterangan, misalnya, dalam kalimat berikut
Dia berdagang di pasar.
Tetapi baik komponen di maupun komponen pasar  tidak dapat menduduki fungsi keterangan dalam kalimat tersebut jika tidak digunakan secara bersama-sama  sebab konstruksinya tidak berterima.
Dia berdagang di.
Dia berdagang pasar.
contoh lain, frase yang baru dalam kalimat yang akan dicontohkan berikut tidak akan dapat diganti baik dengan yang maupun baru sebab konstruksinya tidak berterima.
Yang baru bukan punya saya.
Yang bukan punya saya. (tidak berterima)
Baru bukan punya saya. (tidak berterima)

B.     Jenis Frase Eksosentris           
Frase eksosentris biasanya dibedakan atas frase eksosentris yang direktif dan frase eksosentris yang nondirektif.
1.      Frase eksosentris yang direktif komponen pertamanya berupa preposisi, seperti di, ke, dan dari, dan komponen keduanya berupa kata atau kelompok kaya yang biasanya berkategori nomina. Karena komponen pertamanya berupa preposisi, maka frase endosentrik yang direktif ini lazim juga disebut frase preposisional. Perhatikan contoh berikut.
Di pasar
Dari kayu jati
Demi keamanan
Dengan gergaji besi
Oleh bahaya api
2.      Frase eksosentrik yang nondirektif komponen pertamanya berupa artikulus, seperti si, dan sang atau kata lain seperti kata yang , para, dan kaum; sedangkan komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata berkategori nomins, ajektifa, atau verba. Misalnya:
Si miskin
Sang mertua
Yang kepalanya botak
Para remaja masjid
Kaum cerdik pandai
           

C.    Hasil Analisis frasa endosentrik, frasa eksosentris
Suci Sekeping Hati                            Ciptaan : Saujana

Sekeping hati dibawa berlari
Jauh melalui jalanan sepi
Jalan kebenaran indah terbentang
Di depan matamu para pejuang

Tapi jalan kebenaran
Tak akan selamanya sunyi
Ada ujian yang datang melanda
Ada perangkap menunggu mangsa

Akan kuatkah kaki yang melangkah
Bila disapa duri yang menanti
Akan kaburkah mata yang meratap
Pada debu yang pastikan hinggap

Mengharap senang dalam berjuang
Bagai merindu rembulan di tengah siang
Jalannya tak seindah sentuhan mata
Pangkalnya jauh hujungnya belum tiba

Keterangan :
·         Warna merah  : frasa Endosentrik (D/I) diterangkan atau inti
·         Warna kuning : frasa Endosentrik (M/A) menerangkan menerangkan      atribut
·         Warna biru     : frasa eksosentrik direktif / preposisi atau partikel


1.      Sekeping hati dibawa berlari
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Sekeping hati(D/I) diterangkan atau inti. Sedangkan, Dibawa berlari (M/A) menerangkan atau atribut.
2.      Jauh melalui jalanan sepi
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Jauh melalui (M/A) menerangkan atau atribut. Sedangkan, jalanan sepi (D/I) diterangkan atau inti.

3.      Jalan kebenaran indah terbentang
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Jalan kebenaran (D/I) diterangkan atau inti. Sedangkan, indah terbentang (M/A) menerangkan atau atribut.
4.      Di depan matamu
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Di depan (M/A) menerangkan atau atribut. Sedangkan, matamu (D/I) diterangkan atau inti.
5.      Para pejuang
Analisa : termasuk frasa eksosentrik, frasa yang sebagian atau seluruhnya tidak mempunyai prilaku sintaksis yang sama dengan komponen-komponennya. Para, pejuang termasuk ke dalam perangkai berupa preposisi atau partikel.
6.      Tapi jalan kebenaran
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Tapi (M/A) menerangkan atau atribut. Sedangkan, jalan kebenaran (D/I) diterangkan atau inti.
7.      Tak akan selamanya sunyi
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Tak akan (M/A) menerangkan atau atribut. Sedangkan, selamanya sunyi (D/I) diterangkan atau inti.
8.      Ada ujian yang datang melanda
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Ada ujian (D/I) diterangkan atau inti. Sedangkan, yang datang melanda (M/A) menerangkan atau atribut.
9.      Ada perangkap menunggu mangsa
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Ada perangkap (D/I) diterangkan atau inti. Sedangkan, menunggu mangsa (M/A) menerangkan atau atribut.
10.  Akan kuatkah kaki yang melangkah
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Akan kuatkah (M/A) menerangkan atau atribut. Sedangkan, kaki yang melangkah (D/I) diterangkan atau inti.
11.  Bila disapa duri yang menanti
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Bila disapa (M/A) menerangkan atau atribut. Sedangkan, duri yang menanti (D/I) diterangkan atau inti.


12.  Akan kaburkah mata yang menatap
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Akan kaburkah (M/A) menerangkan atau atribut. Sedangkan, mata yang menatap (D/I) diterangkan atau inti.
13.  Pada debu yang pastikan hinggap
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Pada debu (D/I) diterangkan atau inti. Sedangkan, yang pastikan hinggap (M/A) menerangkan atau atribut.
14.  Mengharap senang dalam berjuang
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Mengharap senang (M/A) menerangkan atau atribut. Sedangkan, dalam berjuang (D/I) diterangkan atau inti.
15.  Bagai merindu rembulan di tengah siang
Analisa : termasuk frasa eksosentrik, frasa yang sebagian atau seluruhnya tidak mempunyai prilaku sintaksis yang sama dengan komponen-komponennya. Bagai merindu rembulan di tengah siang termasuk ke dalam perangkai berupa preposisi atau partikel.
16.  Jalannya tak seindah sentuhan mata
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Jalannya (D/I) diterangkan atau inti. Sedangkan, tak seindah sentuhan mata (M/A) menerangkan atau atribut.
17.  Pangkalnya jauh
Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Pangkalnya (D/I) diterangkan atau inti. Sedangkan, jauh (M/A) menerangkan atau atribut.
18.  Ujungnya belum tiba
19.  Analisa : termasuk frasa Endosentrik yang berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya/dengan semua unsurnya. Ujungnya (D/I) diterangkan atau inti. Sedangkan, belum tiba (M/A) menerangkan atau atribut.





BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih, yang tidak mempunyai ciri-ciri klausa  atau yang tidak melampaui batas subjek atau predikat dengan kata lain sifatnya tidak predikatif. Pada dasarnya frase dibagi menjadi dua jenis yaitu frasa endosentris dan frasa eksosentris. Pada analisis  ini frasa endosentris yang paling banyak terdapat di dalam sebuah lirik lagu “suci sekeping hati”.
B.     SARAN
Penggunaan frasa sangat banyak ditemui ketika kita mengkaji atau membaca sebuah teks bacaan entah berupa majalah, artikel, opini dan lain-lain. Oleh karena itu untuk memahami sebuah frasa yang ada didalam teks bacaan tersebut kita harus memahami jenis-jenis frasa. Karena dengan memahami jenis-jenis frasa kita akan mampu mengkaji sebuah teks bacaan dengan baik.